Ketua K2PU Memberikan Pelatihan Kepada Penyandang Disabilitas

Ketua K2PU Memberikan Pelatihan Kepada Penyandang Disabilitas

Bupati Blitar Rijanto melaunching Program Kampung Peduli Disabilitas Kabupaten Blitar dan mengukuhkan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) “Harapan Mulya” Desa Resapombo, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Senin (11/12/2017) kemarin.

Prosesi yang dimulai dengan sosialisasi Entrepreneurship, Network Planning dan Marketing bagi Usaha Batik Percik dengan pembicara dari Kelompok Kajian dan Pengembangan UKM (K2PU) Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya Malang dan Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (BBRSBG) “Kartini” Temanggung, Kementerian Sosial RI.

Kepala BBRSBG “Kartini” Temanggung, Dra. Murhardjani, MP, mengatakan peran masyarakat dan keluarga sangatlah penting dalam suksesnya program ini hingga nanti mereka dapat hidup layak dan mampu mandiri seperti kita.

“Kami siap support dan jika diperlukan kami akan sering datang ke Resapombo untuk mendampingi dan memberikan pelatihan bagi para penyandang disabilitas juga teman-teman KSM Harapan Mulyai,” kata Murhardjani.

Sementara itu, K2PU Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, Arik Prasetya, S. Sos., M.Si, Ph.D, mengatakan bahwa poinnya bukan hanya sekedar bisa produksi tetapi keberlanjutan usaha itu bagaimana, apa nanti bisa berdampak kepada semua anggota, bisa berkembang menjadi besar atau bahkan menginspirasi bagi yang lain.

“Yang mampu untuk batik ciprat ini siapa, dimapping. Sederhananya peluang usaha dilihat, saya punya batik, uniknya dimana, adanya dimana saja, berapa banyak motifnya, perpaduan warna gimana atau bahkan seandainya bisa dijual tidak hanya dari sisi meteran akan tetapi siapa seandainya ada yang bisa menjahit,” ungkapnya.

Kampung Disabilitas di Desa Resapombo ini diresmikan oleh Bupati Blitar Rjanto. Menurut Bupati, kampung ini memiliki 50 warga Penyandang Disabilitas Intelektual Inklusi, dengan pertimbangan tersebut menjadikan Desa Resapombo dipilih menjadi Kampung Peduli Disabilitas Kabupaten Blitar berbasis komunitas.

“Blitar jadi satu-satunya kabupaten yang memiliki Kampung Peduli Disabilitas berbasis komunitas. Kita patut berbangga dan untuk itulah nanti dimulai dari para kepala desa agar memerintahkan perangkat desanya menggunakan batik ciprat hasil produksi warga penyandang disabilitas kampung peduli disabilitas, lalu camat – Cmat dan seterusnya,” katanya.

Sumber: http://m.jatimtimes.com/baca/163340/20171212/095621/bupati-blitar-launching-kampung-disabilitas-berbasis-komunitas-ini-keunikannya/

Related Posts
Leave a Reply

Your email address will not be published.Required fields are marked *